-->

Mitos Legenda Siluman Buaya Putih Asli Di Indonesia

Fenomena penampakan legenda buaya putih asli - sejak lampau kemunculan reptil yang masuk dalam keluarga aligatore ini selalu meninggalkan jejak misteri. Mitos ini semakin subur di berbagai daerah di Indonesia dan melebur ke Sanubari budaya setempat berabad-abad lamanya.

Mitos Legenda Siluman Buaya Putih Asli Di Indonesia

Ada yang bilang buaya putih adalah jelmaan siluman, sementara sebagian masyarakat percaya penampakan buaya putih dikaitkan dengan sebuah pesan dari alam gaib. Dekade 80-an film horor nasional dibanjiri dengan cerita berlatar belakang buaya, penampakan buaya putih.

Alhasil konotasi Magic pun melekat, takala buah yang berkulit putih digambarkan sebagai makhluk astral yang mampu menculik manusia kedalam alam lain. Seperti apa kisahnya saksikan ceritanya di bawah ini.

Misteri Legenda Buaya Putih Jelmaan Siluman

Baru-baru ini publik gempar dengan penampakan buaya putih yang terekam kamera warga. Terdapat sebuah video berdurasi sekitar 1 menit ini mendadak viral, reptil pemakan daging tersebut tak sungkan lagi berjemur di bantaran sungai Cileungsi Gunung Putri Kabupaten Bogor.

Peristiwa yang terjadi pada 26 September kemarin ini sontak menghebohkan warga sepanjang bantaran sungai. Bagaimana tidak buaya dengan panjang sekitar 3 meter bercorak hitam pada bagian ekor memiliki Aura magis dengan dominasi kulit berwarna putih.

Hingga akhirnya pada awal Oktober tim gabungan dari 9 organisasi di wilayah Bogor dan Bekasi, berhasil menangkap 3 buaya sekaligus di sepanjang Sungai Cileungsi. Oleh sebagian masyarakat kemunculan buaya ini sering dikaitkan dengan Tuah kemarahan sang penunggu sungai atas semakin masifnya pencemaran lingkungan.

Mitos Legenda Siluman Buaya Putih Sungai Brantas

Kemunculan buaya putih selalu beririsan dengan kisah tak ternalar yang bermuara pada mitos atau urban legend. Ajaibnya kisah-kisah mistis yang konon tercipta berdasarkan konteks zaman itu masih didukung dan diyakini oleh masyarakat hingga kini.


Misalnya saja cerita buaya putih di Sungai Brantas Jawa Timur, ada keyakinan jika sosok buaya putih menampakan diri berarti akan ada masyarakat yang menjadi korban. Sebuah isyarat orang tenggelam di sungai atau tumbal manusia yang dijadikan persembahan penghuni gaib Sungai Brantas. Bahkan tak sedikit berbagai asumsi adanya perubahan situasi politik.

Menurut cerita dari tokoh masyarakat bahwa, Sekitar Sungai Brantas memang ada semacam komunitas yang dipercaya, itulah komunitas siluman buaya. Dan itu dalam kehidupan sehari-hari mereka mereka juga hadir, besok jadi ke pasar mereka juga hadir tuh siluman itu.

Dan tandanya katanya begini kalau ada manusia-manusia laki-laki yang biasa pergi ke luar itu laki-laki perempuan nggak. Kalau tidak ada lekukan didaerah bawah hidung dan dia lurus saja, itu siluman.

Dan mereka juga belanja mereka berinteraksi mereka juga kandang-kandang, menanggap Wayang dari dunia kita dibawa ke sana itu mereka biasa aja.

Mitos Legenda Buaya Putih Jelmaan Siluman Danau Tolire

Danau tolire dan buaya putih adalah misteri dari sebuah legenda masyarakat Ternate dan Maluku Utara umumnya.


Alkisah seorang pemimpin desa berbuat asusila dengan Putri kandungnya hingga mengandung. Ternyata hubungan terlarang tersebut diketahui oleh penduduk dan mengakibatkan diusirnya ayah dan anak tersebut.

Terlalu kepalang malu mereka bergegas pergi dari desa yang terletak di kaki Gunung Gamalama tersebut, tiba-tiba datanglah sebuah gempa besar yang diyakini sebagai hukuman dari yang maha kuasa.

Tidak hanya kepala desa dan putrinya saja yang terkena kutu, namun seluruh warga juga terkena imbasnya. Danau tolire besar adalah manifestasi sang kepala desa, tolire kecil adalah putrinya sedangkan warga desa menjelma menjadi buaya putih.

Itulah legenda terciptanya danau tolire dan mitos buaya putih yang masih Lestari terwariskan hingga kini.

Misteri Buaya Putih Penjaga Lawang Sanga Cirebon

Sebuah mitos beredar di sekitar situs Lawang Sanga Cirebon, sebuah keyakinan tentang keberadaan buaya putih. Buaya yang hidup di sungai Kriyan untuk menjaga kelestarian situs.

Kisah yang bergulir, buaya tersebut adalah jelmaan salah seorang putra dari Sultan sepuh 1 Syamsudin martawidjaja bernama Elang angkawijaya. Dia dikutuk lantaran tidak tunduk kepada sang Sultan ayahnya.

Elang Angga Wijaya memiliki kebiasaan buruk yaitu makan sambil tidur tengkurap, karena sulit dinasehati sang Sultan berujar kalau anak yang makan menyerupai buaya. Tiba-tiba sang anak berubah menjadi buaya putih berkat Sabda sang Sultan sendiri, hingga kini masyarakat sekitar sungai Kriyan masih mempercayai mitos buaya putih tersebut.

Bahkan ada tradisi tersendiri saat ada masyarakat melihat penampakan buaya putih seperti tradisi lempar tumpangan ke sungai.

Menurut ahli budayawan bahwa, ada beberapa binatang yang menjadi symbol-simbol Apakah simbol mistis atau simbol apa yang kaya dan kekuatan. Misalnya kita lihat banteng, Macan atau singa kemudian burung perkutut, barung garuda, dan lagi ular.

Jadi kalau memang binatang yang dikaitkan dengan buaya lebih banyak kepada siluman, apalagi buaya putih misalnya. Oleh karena itu banyak Cerita ini dalam cerita rakyat.

Buaya putih memiliki nama ilmiah misisipi aligator, Seperti semua buaya mereka juga hidup di air tawar, sungai dan ekosistem sejenis.

Sejati nyata terjadi kelainan genetik pada buaya yang berwarna putih, penampakan yang pucat disebabkan oleh hipo melanisme atau kondisi rendahnya pigmen melanin kulit. Gejala inilah yang akrab disebut albino, buaya putih yang jarang ditemukan bisa saja karena hanya sedikit bayi buaya putih mampu bertahan hidup lebih lama.

Kulit yang cenderung terang menjadi incaran mudah bagi para Predator. Itulah mitos legenda siluman buaya putih asli di Indonesia, terus pantau blog barutau.id agar mendapatkan update info Wow dan kekinian.

0 Response to "Mitos Legenda Siluman Buaya Putih Asli Di Indonesia"

Post a Comment